Mekanisme Permintaan dan Penawaran dan Keseimbangan Pasar (Dimend Supply) Mikro Ekonomi
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan penawaran sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua kata tersebut masih sangat minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya saja.
Pada zaman modern seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana.
Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdagangan di pasar.
A. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
B. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.
Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium.
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli.
Kurva permintaan memiliki slope negatif, dia bergerak dari kiri atas ke kanan bawah.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1. Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno dan masyarakat lebih memilih untuk membeli produk lain sehingga selera konsumen mempengaruhi permintaan akan barang.
2. Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises selain dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan atau Penghasilan Konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan Harga di Masa Depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual.
Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
a. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
b. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
c. Prediksi/perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
D. Harga Pasar
a. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu barang digunakan satuan uang.
Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan.
Sehingga barang itu memiliki harga karena barang itu disatu pihak berguna dan dipihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau langka.
Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.
1. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran.
Keadaan keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menggabungkan kurva permintaan dan kurva penawaran menjadi kurva permintaan dan penawaran (D=S). Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
2. Mekanisme Pasar
Dalam ilmu ekonomi Mekanisme pasar (market mechanism) merujuk pada sebuah sistem kerja pasar di mana kekuatan penawaran dan permintaan menentukan harga dan jumlah barang yang ditransaksikan.
Mekanisme pasar adalah gambaran bagaimana produsen dan konsumen akhirnya menyepakati harga dan kuantitas.
Harga berfungsi sebagai sinyal untuk mengalokasikan sumber daya. Produsen menetapkan harga berdasarkan pertimbangan keuntungan. Sebaliknya, konsumen membeli barang berdasarkan pertimbangan utilitas. Keduanya terhubung di pasar. Hukum penawaran dan permintaan memastikan alokasi sumber daya yang efisien.
Kekuatan penawaran dan permintaan membantu dalam mencapai ekuilibrium pasar. Pada kondisi itu, pasar menentukan harga dan kuantitas yang terbaik, baik bagi produsen maupun konsumen. Tapi, terkadang, pemerintah mencoba mengendalikan proses ekonomi.
Pemerintah mungkin mengeluarkan kebijakan seperti upah minimum dan pajak. Intervensi semacam itu mengganggu mekanisme pasar untuk bekerja.
Misalnya, sebuah bisnis menghasilkan 60 kemeja, dan menetapkan harganya pada Rp 170.000. Di pasar, bisnis menjual 10 kemeja. Karena kuantitas penjualan tidak sesuai ekspektasi, bisnis mengurangi harga menjadi Rp 130.000. Ternyata permintaan laris manis dan 50 kemeja lainnya akhirnya terjual dengan cepat. Bisni akhirnya menyadari bahwa harga yang tepat adalah di Rp130.000. Dalam contoh tersebut, mekanisme pasar bekerja.
Bisnis merespon dengan menurunkan harga awal yang terlalu tinggi dalam menanggapi sedikit peminat. Harga Rp130.000 adalah harga terbaik di mana konsumen ingin membeli dan produsen bersedia menjual. Harga di luar Rp130.000 adalah tidak masuk akal bagi bisnis dan konsumen. Jika harga kemeja adalah Rp170.000, itu terlalu mahal bagi konsumen sehingga mampu membeli. Sebaliknya, jika harga kemeja adalah Rp120.000, bisnis tidak mau menerima karena tidak menguntungkan.
3. Pengertian Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Nah, setelah tahu apa itu permintaan dan penawaran beserta hukumnya, sekarang pembahasan akan masuk kepada pengertian teori elastisitas permintaan dan penawaran. Tapi sebelumnya, untuk memahami konsep elastisitas permintaan dan penawaran, kamu harus paham dulu definisi elastisitas.
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Atau, dengan sederhananya, elastisitas merupakan tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lainnya.
Elastisitas terbagi menjadi tiga jenis, yakni elastisitas harga atau price elasticity, elastisitas silang atau cross elasticity, dan elastisitas pendapatan atau income elasticity.
Di dalam ketiga bentuk itu, terdapat elastisitas permintaan dan penawaran sebagai unsur pentingnya. Pengertian dari elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan, elastisitas penawaran adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Jadi, elastisitas permintaan itu membahas tingkat kepekaan jumlah barang yang diminta akibat perubahan harga.
Sementara itu, elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan jumlah barang yang ditawarkan akibat perubahan harga. Untuk dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
E : elastisitas permintaan/penawaran Adapun, koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat itu ialah:
1. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1) Persentase perubahan kuantitas permintaan > persentase perubahan harga sering terjadi pada produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut sangat peka terhadap perubahan harga.
Contohnya: pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
2. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E<1) Persentase perubahan kuantitas permintaan < dari persentase perubahan harga biasanya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari.
Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan utama.
3. Permintaan/Penawaran Bersifat Unitary/Uniter (E=1) Persentase perubahan kuantitas permintaan = persentase perubahan harga termasuk sifat yang dapat dikatakan sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis (inelastis).
Contoh dari produk elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik.
4. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis Sempurna/Tak Terhingga (E= ~) Elastisitas dikatakan tak terhingga bila pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli atau menjual semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi nol (0).
Contoh produk yang permintaanya bersifat elastis tak terhingga atau sempurna di antaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi. Artinya, produk tersebut merupakan barang atau jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
5. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis Sempurna (E = 0) Permintaan/pernawaran bersifat inelastis sempurna maksudnya ialah perubahan harga tidak memengaruhi jumlah produk yang diminta. Dengan begitu, kurvanya berbentuk vertikal yang memiliki arti berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas produk barang atau jasa tetap tidak berubah.
Contoh produk yang permintaannya tidak elastis sempurna ialah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
T. Gilarso SJ ; Pengantar ilmu Ekonomi Mikro. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2003.
Rahardja dan Manurung; Uang, perbankan dan ekonmi moneter. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta. 2004.
N. Gregory Mankiw; Principle of Microeconomics. jilid 1. edisi terjemahan. Erlangga. Jakarta. 1998.
Syafi’i Antonio; Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Gema Insani Press. Jakarta. 2001.
http://anisadwirahmawati8.blogspot.com/2016/03/memperkirakan-permintaan-memprediksi.html (diakses 15-10-2020)
Belum ada Komentar untuk "Mekanisme Permintaan dan Penawaran dan Keseimbangan Pasar (Dimend Supply) Mikro Ekonomi"
Posting Komentar