Teori Produksi Dan Kegiatan Perusahaan (Ekonomi Mikro)

Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan 

Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaitu:  

1. perusahaan perseorangan

2. Firma

3. perseroan terbatas. 

Disamping itu ada pula perusahaan negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi. Uraian dalam bagian ini secara ringkas menerangkan ciri-ciri dari berbagai bentuk perusahaan tersebut. 

1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas)  karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan minuman. 

Keuntungan perusahaan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apapun tindakan yang dianggapnya akan menguntungkan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modal kecil dan untuk memperoleh pinjaman. 

2. Perusahaan perkongsian atau Firma Perorganisasian 

Perusahaan  seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Mereka bersepakat untuk bicara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu.  

Ada kalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga-lembaga keuangan. Disamping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan.  setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan. 

3. Perseroan terbatas (PT) 

Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perusahaan-perusahaan besar kebanyakan minyak berbentuk perseroan terbatas.  yang terpenting dari adalah yang ada di dalam kemampuan memperoleh modal.

Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham suatu bentuk surat berharga yang menyatakan bahwa pemegangnya adalah menjadi salah seorang pemilik perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.  dengan mengeluarkan saham saham perusahaan, dan dan menjualnya kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diingini.  pemegang saham  bebas untuk menentukan besarnya  saham yang dimilikinya. 

kalau Uangnya sedikit, sedikitlah saham yang dibelinya dan kalau uangnya banyak, Ia dapat membeli saham dengan banyak.  Kalau ia tidak mau lagi menjadi pemilik perusahaan itu orang tersebut dapat dengan mudah menjual saham yang dimilikinya melalui pasaran saham. 

Bentuk Lain Organisasi Perusahaan 

Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah organisasi perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan diatas, yaitu; perusahaan negara dan usaha koperasi. 

Perusahaan Milik Negara 

Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN ( Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas.  Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut,  yaitu saham-saham dari perusahaan negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diperhentikan oleh pemerintah. Perusahaan pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. 

Di hampir setiap negara  perusahaan pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti: perusahaan perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan, radio, televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. 

Di samping itu banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya adalah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan,perusahaan asuransi,perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor  jalan dan bangunan. 

Perusahaan Koperasi 

Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis: Koperasi konsumsi,koperasi produksi dan koperasi kredit.  koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. 

Keuntungan dari usaha ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya.  para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. 

Dan koperasi kredit adalah badan pinjam meminjam uang kepada para anggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah. 

Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi 

Uraian mengenai jenis-jenis badan usaha dengan jelas telah menunjukkan bahwa dalam suatu perekonomian,   Perusahaan adalah tidak seragam bentuknya. Ada  perusahaan yang dimiliki oleh satu orang dan ada pula yang dimiliki oleh beberapa orang. Dan ada pula perusahaan raksasa yang dimiliki oleh beribu-ribu dalam bentuk pemilikan saham perusahaan tersebut. 

Disamping itu ada pula perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah. Di samping berbeda dalam bentuk organisasi dan besar perusahaan nya,  mereka juga berbeda di dalam jenis usahanya. Ada yang berusaha dalam perusahaan pertanian secara besar-besaran, Ada yang berupa kegiatan peternakan yang dijalankan secara kecil-kecilan, Ada yang merupakan perusahaan industri rumah tangga dan ada pula yang merupakan industri. 

Di dalam teori ekonomi, Di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang mewujud di pasar, berbagai perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Dalam teori ekonomi, Analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian atau perseorangan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan Di antara perusahaan kecil dan perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, Industri atau perdagangan. Dalam teori ekonomi, Berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu’’Mencapai keuntungan yang maksimum’’. 

Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga’’ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien’’. 

Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan 

Dalam teori ekonomi, Pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah “Mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum’’. Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kepasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. 

Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. 

Memang beberapa tujuan yang ditemui dalam praktek tersebut memberikan suatu alasan untuk melakukan kesesuaian daripada pemisalan keuntungan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. tetapi, di samping memaksimumkan keuntungan tetap merupakan tujuan yang paling penting. telah terbukti bahwa Analisis terhadap kegiatan perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. 

Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil penjualan akan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. 

Syarat yang akan mewujudkan keadaan tersebut akan diterangkan kemudian. Pada masa ini cukuplah kalau terlebih dahulu diperkenalkan faktor-faktor yang menentukan besarnya keuntungan maksimum yang akan dicapai. Dalam usahanya untuk memproduksikan barang barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah:’’ Bagaimanakah komposisi dari faktor-faktor produksi yang digunakan dan untuk masing-masing faktor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan?’’

Dalam Memecahkan persoalan ini 2 aspek harus dipikirkan, yaitu: *Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi? *Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu? 

Fungsi Produksi 

Hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi Seperti telah dijelaskan dapat dibedakan kepada empat golongan yaitu tenaga kerja tanah modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi di dalam menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa 3 faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah modal dan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. 

Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. dengan demikian di dalam Menggambarkan hubungan diantara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 

Peminimuman Biaya Produksi 

Di dalam  memikirkan aspek yang kedua yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan 

(i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan 

(ii) besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan kan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.  misalkan satu unit tambahan  faktor produksi A memerlukan biaya sebanyak Rp10.000 dan ia memberi hasil tambahan sebanyak Rp2.500. Sedangkan satu unit tambahan faktor produksi B memerlukan biaya Rp20.000 dan juga menghasilkan tambahan nilai sebanyak Rp2.500. 

Faktor manakah yang harus ditambah? Sudah tentu faktor produksi A, karena biayanya lebih murah tetapi tambahan hasil penjualan adalah sama dengan yang diciptakan faktor produksi B.  Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa untuk meminimumkan biaya ( atau memaksimumkan hasil penjualan),  prinsip yang harus dipegang produsen adalah ” mengambil unit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambahan nilai penjualan yang paling maksimum”. 

Jangka Pendek dan Jangka Panjang 

Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu:  jangka pendek dan jangka panjang.  Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan di dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. 

Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap tersebut.  faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah faktor modal seperti mesin mesin dan peralatannya, alat-alat memproduksi lainnya, dan bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang di misalkan dapat mengalami perubahan adalah tenaga kerja. Waktu yang dipandang sebagai jangka pendek berbeda dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya. Bandingkan perusahaan roti dengan perusahaan pengangkutan udara. Katakanlah masing-masing perusahaan tersebut mengalami pertambahan permintaan dan untuk memenuhinya harus menambah kapasitasnya. 

Dalam beberapa bulan saja perusahaan roti telah dapat memperoleh mesin baru dan selanjutnya menambah produksi sesuai dengan permintaan yang bertambah. Perusahaan penerbangan akan memerlukan waktu yang lama untuk menambah kapasitasnya. Diperlukan waktu beberapa tahun untuk menambah tambahan kapal terbang yang baru. 

Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. ini berarti bahwa dalam jangka Panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar.  jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapat dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan. 

Firma dan Industri 

Satu hal penting lain yang perlu diterangkan sebelum membahas teori produksi dan teori biaya adalah perbedaan di antara pengertian firma (perusahaan) dan industri. dalam teori ekonomi Firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. 

Pada umumnya dimisalkan firma itu menghasilkan satu jenis barang saja.Di dalam akan diterima bagaimana sifat hubungan antara jumlah produksi barang tersebut dengan jumlah faktor produksi yang digunakan  untuk menghasilkannya. Selanjutnya dalam teori produksi diterangkan besarnya berbagai jenis biaya produksi( biaya produksi total, biaya produksi rata-rata, dan berbagai jenis pengertian biaya lainnya) yang dikeluarkan untuk menghasilkan berbagai jumlah produksi. 

Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian yang umum industri pada hakikat nya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik rakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar. sebagai contoh,kalau dikatakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah berbagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis. sedangkan kalau dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar. 

Fungsi Produksi 

Telah dinyatakan sebelum ini bahwa fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. 

Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus yaitu seperti berikut: 

Q= f (K,L,R,T) 

Di mana K adalah Jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan,R adalah kekayaan alam, dan T  adalah tingkat teknologi yang digunakan.  sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang di analisis sifat produksinya. 

Apakah maksud dari persamaan yang dinyatakan di atas? persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasar berarti tingkat  produksi si suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam dan tingkat teknologi yang digunakan. 

Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Disamping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu,dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh, untuk memproduksi sejumlah pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul dan pupuk tidak digunakan; tetapi luas tanah dapat  dikurangi apabila pupuk dan bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan. 

Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi si sejumlah barang tersebut. teori produksi dalam Ilmu Ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan berikut:

1. Teori produksi dengan satu faktor berubah 

2. teori produksi dengan dua faktor berubah Kedua teori tersebut secara berturut-turut akan diterangkan dalam uraian di dua bagian berikut. 

Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah 

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja. 

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG 

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dari teori produksi. Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari hubungan diantaratingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus-menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahan nya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. 

Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.  Dengan demikian pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu: 

1. Tahap pertama: Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat Pada tahap pertama, produksi total dapat mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produk marginal pekerja yang semakin bertambah. 

2. Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin lambat Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5,dan seterusnya sampai menjadi 7. Produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan di mana produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya. 

3. Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin berkurang Pada tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total akan tetapi produksi total akan berkurang. Produksi total akan berkurang lebih lanjut apabila dan ekornya menjadi 10.


PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MARJINAL 

MP adalah menunjukkan nilai produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Poduksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: 

MP = ΔTP/ΔL
Keterangan

MP : Produksi Marjinal 
ΔTP : Produksi Total 
ΔL : Pertambahan Tenaga Kerja 

Contoh perhitungan. 

Pada tabel, keadaan yang berlaku apabila tenaga kerja bertambah dari 4 menjadi 5 orang menunjukkan bahwa produksi bertambah dari  1080 menjadi 1290 (pada kolom TP), yaitu pertambahan sebanyak 210 (pada kolom MP). maka produksi marjinal : 210/1=210.  pada tahap pertama produksi marginal menjadi bertambah besar. pada tahap pertama  apabila saat pekerja bertambah dari 1 menjadi 2,  produksi marjinal menjadi 250.  apabila pekerja  bertambah dari  2 menjadi 3   maka produksi marjinal meningkat sebanyak 400.

Pada tahap  kedua produksi marjinal semakin menurun besarnya. ini berarti hukum hasil lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. pada tahap ketiga produksi marginal adalah negatif. Besarnya produksi rata-rata sama yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, ditunjukkan dalam kolom (AP). Apabila produksi total adalah TP,  jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata AP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

AP = TP/L 

Keterangan: 

AP : Produksi rata-rata 
TP : Produksi Total 
L : Jumlah Pekerja 

Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang produksi total adalah 400. Den gan demikian produksi rata-rata adalah: 400/2=200.  angka-angka dalam kolom AP Menunjukkan bahwa dalam tahap pertama jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. apabila 2 pekerja saja  digunakan seperti telah ditunjukkan di atas, produksi rata-rata hanya 200. produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja adalah 3 dan 4 yaitu pada tahap 1 menuju 2. Jumlah produksi rata-rata yang paling tinggi adalah 270 rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.

KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA, DAN PRODUKSI MARJINAL


Faktor produksi lain (dalam contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP (yaitu kurva produksi marjinal) yang menarik. 

Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (i) kurva produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan (ii) kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung keatas. 

Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan diantara kurva MP dan kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi. 

Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negative. kurva Produksi total (TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.

A. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH 

Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila  dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah. kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. 

Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya: yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. apabila dimisalkan pula harga Tenaga Kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi si tertentu dapat ditunjukkan. 

KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT) 

Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. untuk memproduksikan barang tersebut Ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat  dipertukarkan.


Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. gabungan b menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit Tenaga Kerja dan 3 unit modal. gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit Tenaga Kerja dan 2 unit modal. akhirnya  gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit Tenaga Kerja dan 1 unit modal. 

Kurva IQ dalam gambar kurva dibuat berdasarkan gabungan Tenaga Kerja dan modal yang terdapat dalam gambar tabel. kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. ia menggambar  gabungan Tenaga Kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. di samping itu didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak diatas kurva IQ. ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit ( semakin jauh dari titik nol letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). 

Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan gabungan Tenaga Kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.

GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST) 

Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost.  garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. untuk dapat membuat garis biaya sama data berikut diperlukan:
 
1. Harga faktor-faktor produksi yang digunakan 
2. Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi 

Berdasarkan contoh, misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10.000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20.000, Sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah  Rp 80.000. Garis TC dalam gambar menunjukkan gabungan gabungan  tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp80.000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan tersebut. uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh modal saja akan memperoleh 80000/20000=4 unit,  dan jika  digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80000/10000=8 unit. seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp80.000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal  dan 4 pekerja. dalam gambar ditunjukkan beberapa garis biaya yang sama yang lain yaitu TC1, TC2, dan TC2.  garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp100.000, Rp120.000 dan Rp140.000.


MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMALKAN PRODUKSI 

Pada gambar tersebut, secara serentak ditunjukkan oleh kurva produksi sama dan garis biaya sama. Lebih lanjut, kita dapat melihat penjelasan dari penggabungan kedua kurva ini sebagai berikut: 

1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi? 

2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan meminimumkan biaya produksi? 

Untuk mengulas persoalan yang dinyatakan dalam poin pertama, terlebih dahulu kita misalkan bahwa biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal sebesar Rp 15.000, upah tenaga kerja sebanyak Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh produsen adalah Rp 300.000. Dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapat -sekiranya membeli satu jenis faktor produksi saja--memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya yang ditunjukkan oleh TC3 menggambarkan bahwa gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Di sini terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan  dengan garis TC2 yaitu A, B,C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak pada kurva produksi sama yang paling tinggi, tepatnya pada tingkat produksi 2.500 unit. Ini berarti bahwa gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang produsen sebanyak Rp 300.000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.


Meminimumkan Biaya 

Untuk membuat analisis mengenai persoalan dalam poin kedua, perlunya membuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1.500 unit. Berdasarkan pada gambar di atas, keingingan ini diilustrasikan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik yang berbeda, yaitu A, B, Q, R dan P. 

Titik-titik ini menggambarkan bahwa gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biaya nya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya samayang paling rendah. 

Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan 1.500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Teori Produksi Dan Kegiatan Perusahaan (Ekonomi Mikro)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel