PENDAPATAN NASIONAL
Setiap negara memiliki kekayaan yang berbeda-beda, baik dilihat dari sumber daya alamnya maupun dari sumber daya manusianya. Ada negara dengan sumber daya alam melimpah sementara kemampuan sumber daya manusianya minim dan sebaliknya ada negara dengan sumber daya alam yang minim tetapi memiliki banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Semua kekayaan yang dimiliki oleh negara tersebut diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi belum sepenuhnya bisa menjamin sebagai negara yang kaya.
Indonesia harus bisa menjamin dan memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya, sehingga jumlah barang/jasa yang dihasilkan oleh negara Indonesia dalam kurun waktu satu tahun merupakan gambaran kaya atau miskinnya negara Indonesia.
Perhatikan bagan kegiatan ekonomi di bawah ini yang menunjukkan hubungan antara empat macam rumah tangga ekonomi.
Gambar 12.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan
Keterangan :
- Perusahaan meminjam FP dari consume
- Produsen memberi kompensasi kepada konsumen atas FP yang digunakan
- Konsumen membeli barang dan jasa dari produsen
- Pembelian barang dan jasa dari konsumen merupakan pendapatan produsen
- Semua pendapatan konsumen tidak seluruhnya untuk konsumsi, sebagian ditabung di lembaga keuangan
- Tabungan dari nasabah LK digunakan untuk pinjaman ke pada perusahaan
- Pinjaman dari LK oleh perusahaan digunakan untuk menambah investasi
- Keuntungan perusahaan sebagian untuk membayar pajak Pemerintah
- Sebagian pendapatan konsumen digunakan untuk membayar pajak
- Pemerintah memberikan subsidi kepada konsumen
- Pengeluran pemerintah berupa pembelian atas barang dan jasa
Berdasarkan bagan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional adalah pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut.
Pendapatan nasional dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat suatu negara dalam periode satu tahun. Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Tersedianya faktor produksi
2. Keterampilan dan keahlian tenaga kerjanya
3. Kemajuan teknologi produksi yang digunakan
4. Stabilitas nasional
Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional kita akan menemui beberapa istilah yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP, dan NNI.
Ketiganya merupakan istilah yang menunjukkan pendapatan nasional suatu negara, namun demikian instrument yang digunakan untuk masing-masing negara berbeda sehingga akan memiliki arti yang berbeda pula untuk penggunaan istilah-istilah tersebut. Selain istilah di atas, ada istilah lain yang merupakan penggambaran konsep pendapatan nasional, antara lain NNP, PI, dan DI.
Gross Domestic Product (GDP) atau Product Domestik Bruto (PDB)
PDB atau GDP adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.
(Misal untuk Negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex, Carrefour, PT Nutrisia dan lain sebagainya), tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri (misalnya untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja di Luar Negeri).
Ada Sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan Product Domestic Bruto (PDB) antara lain :
a. pertanian
b. pertambangan dan penggalian
c. industri
d. listrik, gas, dan air bersih
e. bangunan atau konstruksi
f. perdagangan, hotel dan restoran
g. pengangkutan dan komunikasi
h. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
i. jasa-jasa lainnya, misalnya jasa konsultan, pengacara, dll
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Kotor (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri.
GNP = GDP - Pendapatan Neto Terhadap Luar
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
a) Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut belum masju, karena akan terjadi Net Factor Income to Aboard (Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya investasi negara tersebut di luar negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
b) Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukan bahwa perekonomian negara tersebut sudah maju, karena negara tersebut mampu menanamkan investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negari.
Net National Product (NNP) atau Product
Nasional Netto Produk Nasional Neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi penyusutan barang-barang modal. NNP ini sama dengan Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang sering dirumuskan :
NNP = GNP - Penyusutan Barang - Barang
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto
Pendapatan nasional bersih (NNI) adalah produksi nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung merupakan unsure pembentuk harga pasar, tetapi tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat dialihkan kepada pihak lain, yang termasuk dalam kategori pajak tidak langsung adalah pajak penjualan, PPN, Bea Masuk dan cukai.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Personal Income (PI)
Pendapatan Perseorangan (PI) adalah pendapatan yang berhak diterima oleh seseorang sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi.
Tidak semua pendapatan ini sampai ke tangan pemilik faktor produksi (perseorangan), karena masih harus dikurangi laba yang tidak dibagikan, pajak perseorangan, asuransi, jaminan sosial dan dengan pindahan/transfer (transfer payment) misalnya dana pension, iuran sosial, tunjangan bekas atau bantuan pada panti asuhan dan sebagainya.
PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan + Pajak Perseroan Asuransi + Jaminan Sosial)
Disposible Income (DI)
Pendapatan Bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap digunakan untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung. Pendapatan bebas (DI) secara langsung akan mempengaruhi permintaan karena sebagian digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk tabungan sebagai unsur pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak penghasilan).
DI = PI – Pajak Langsung
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain :
1. Metode Pendekatan Pendapatan
Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan selruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.
Y = r + w + i + p
Keterangan:
- R = Rent (bunga)
- W = Wages (upah)
- I = Interest (Bunga)
- P = Profit (Laba)
2. Metode Pendekatan Pengeluaran
Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda.
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
- Y = Pendapatan Nasional
- C = Konsumsi
- I = Investasi
- G = Pengeluaran Pemerintah
- X = Ekspor
- M = Impor
Belum ada Komentar untuk "Pengantar Ekonomi Makro: Pendapatan Nasional "
Posting Komentar